PSAK 01 (bagian 2)
1. Laporan
Keuangan
Suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan dari laporan keuangan yaitu untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Dalam
rangka mencapa tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
entitas yang meliputi:
a) Aset
b) Liabilitas
c) Ekuitas
d) Penghasilan
dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian
e) Kontribusi
dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
f) Arus
kas
Informasi-informasi
tersebut membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa
depan entitas.
a. Laporan
Keuangan Lengkap Terdiri Dari
a) Laporan
posisi keuangan pada akhir periode
b) Laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
c) Laporan
perubahan ekuitas selama periode
d) Catatan
atas laporan keuangan, berisi kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi
penjelasan lain
e) Informasi
komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam
paragraf 38 dan 38A
f) Laporan
posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan
suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
b. Kriteria
Umum Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan Terhadap PSAK
Penyajian
yang wajar mensyaratkan representasi tepat atas dampak dari transaksi,
peristiwa lain dan kondisi sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,
liabilitas, penghasilan dan beban yang diatur dalam rangka konseptual pelaporan
keuangan.
2. Struktur dan Isi
Informasi
yang disajikan dalam laporan posisi keuangan meliputi:
a) Aset
tetap
b) Properti
investasi
c) Aset
tak berwujud
d) Aset
keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h), dan (i).
e) Investasi
yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
f) Aset
biologis dalam ruang lingkup PSAK 69; Agrikultural
g) Persediaan
h) Piutang
usaha dan piutang lain
i) Kas
dan setara kas
j) Total
aset yang diklasifikasi sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang
termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan dimiliki untuk dijual
sesua dengan PSAK 58; Aset tidak lancar yang dikuasai untuk dijual dan operasi
yang dihentikan
k) Utang
usaha dan utang lain
l) Provisi
m) Liabilitas
keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l)
n) Liabilitas
dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefiniskan dalam PSAK 46; Pajak
Penghasilan
o) Liabilitas
dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 46
p) Liabilitas
yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
q) Kepentingan
nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
r) Modal
saham dan cadangan yang dapat didistribusikan kepada entitas pemilik entitas
induk
a. Perbedaan
Aset Lancar dan Tidak Lancar serta Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
·
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai
aset lancar, jika:
a) Entitas
memperkirakan akan merealisasikan aset, atau memiliki intensi untuk menjual
atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal
b) Entitas
memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan
c) Entitas
memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan
d) Aset
merupakan kas atau setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 2: Laporan
Arus Kas), kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaanya untuk
menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah pelaporan.
Entitas
mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk dalam kriterias di atas sebagai
aset tidak lancar.
· Entitas
mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek, jika:
a) Entitas
memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normal
b) Entitas
memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
c) Liabilitas
tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan
d) Entitas
tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan penyelesaian liabilitas
selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Persyaratan liabilitas yang dapat mengakibatkan diselesaikannya liabilitas
tersebut dengan menerbitkan instrumen ekuitas, sesuai dengan pilihan pihak
lawan, tidak terdampak terhadap klasifikasi liabilitas tersebut.
Entitas
mengklasifikasikan liabilitas yang tidak termasuk dalam kriteria diatas sebagai
liabilitas jangka panjang.
b. Informasi
yang Disajikan dalam Laporan Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan
Entitas
mengungkapkan, dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan,
subklasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifiksikan dengan cara yang
tepat sesuai dengan operasi entitas.
· Entitas
mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan
perubahan ekuitas, atau catatan ata laporan keuangan:
a) Untuk
setiap jenis modal saham
i.
Jumlah saham modal dasar
ii.
Jumlah saham yang diterbitkan atau disetor
penuh, dan yang diterbitkan tapi tidak disetor penuh
iii.
Nilai nominal saham, atau nilai dari saham
yang tidak memiliki nilai nominal
iv.
Rekonsiliasi jumlah saham yang beredar
pada awal dan akhir periode
v.
Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang
melekat pada setiap kelas saham, termasuk pembatasan pembagian deviden dan
pelunasan atas modal
vi.
Saham entitas yang dimiliki oleh entitas
itu sendiri atau oleh entitas anak atau oleh entitas asosiasi
vii.
Saham yang dicadangkan untuk penerbitan
dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan
b) Deskripsi
mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas
·
Jika Entitas Telah Mereklasifikasikan
a) Instrumen
keuangan yang memiliki fitur opsi jual yang diklasifikasin sebagai instrumen
ekuitas
b) Instrumen
yang mensyaratkan kewajiban kepada ekuitas untuk menyerahkan kepada pihak lain
bagian prorata aset neto entitas hanya pada saat likuiditas dan
diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas.
Contoh laporan posisi keuangan :
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
c. Laporan
Laba Rugi dan Penghasilan Komperhensif Lain
Laporan laba rugi dan
penghasilan komperhensif lain (laporan penghasilan komperhensif) menyajikan,
sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komperhensif lain:
a) Laba
rugi
b) Total
penghasilan komperhensif
c) Penghasilan
komperhensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan penghasilan
komperhensif lain
·
Informasi yang disajikan dalam bagian
laporan laba rugi atau laporan laba rugi:
a) Pendapatan
b) Biaya
keuangan
c) Bagian
laba rugi dan entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
d) Beban
pajak
Entitas
menyajikan pos-pos, judul dan subtotal tambahan dalam laporan yang menyajikan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain jika penyajian tersebut relevan
untuk pemahaman kinerja keuangan.
Entitas
tidak diperkenankan untuk menyajikan pos-pos penghasilan atau terhadap beban
sebagai pos luat biasa dalam laporan yang menyajikan laba rugi dan penghasilan
komprehensif laian atau dalam catatan atas laporan keuangan.
·
Laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain selama periode:
Entitas mengakui seluruh pos-pos
penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu PSAK
mensyaratkan atau mengizinkan.
Entitas mengungkapkan jumlah pajak
penghasilan terkait dengan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain,
termasuk penyesuaian reklasifikasi baik dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan.
·
Informasi yang disajikan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau catatan atas laporan
keuangan
Ketika pos-pos penghasilan atau beban
adalah material, entitas mengungkapkan sifat fan jumlahnya tersendiri. Keadaan
yang menyebabkan pengungkapan secara tersendiri atau pos-pos penghasilan dan beban
mencangkup:
a) Penurunan
nilai menjadi nilai realisasi neto atau penurunan nilai aset tetap menjadi
jumlah terpulihkan, dan pembalikan atas penurunan tersebut
b) Restruturisasi
aktivitas entitas dan pembalikan provisi biaya restrukturisasi
c) Pelepasan
aset tetap
d) Pelepasan
investasi
e) Operasi
yang dihentikan
f) Penyelesaian
tuntutan hukum
g) Pembalikan
provisi lain
Contoh Laporan Laba Rugi :
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
d. Laporan
Perubahan Ekuitas
Informasi
yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas:
a) Total
penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang menunjukan secara
tersendiri jumlah total yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepada kepentingan nonpengendali.
b) Untuk
setiap komponen ekuitas dampak penerapan restropektif atau penyajian kembali
secara restrospektif
c) Untuk
setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan
akhir periode, secara tersendiri mengungkapkan masing-masing perubahan yang
timbul dari;
d) Laba
rugi
e) Penghasilan
komprehensif
f) Transaksi
dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik yang menunjukan secara
tersendiri kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak
kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian
Contoh Laporan Perubahan Ekuitas
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
e. Laporan
Arus Kas
Informasi dalam arus kas menyediakan dasar
bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus
kas tersebut.
Contoh Laporan Arus Kas
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
(Sumber: Laporan Keuangan PT Batavia
Prosperindo Finance Tbk)
f.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Urutas sistematis atau pengelompokan
catatan atas laporan keuangan meliputi:
a) Pernyataan
kepatuhan terhadap SAK
b) Kebijakan
akuntansi signifikan
c) Informasi
tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan
laba rugi dan penghasilan komprhensif lain, laporan perubahan ekuitas dan
laporan arus kas, sesuai dengan urutas penyajian laporan keuangan dan penyajian
masing-masing pos
d) Pengungkapan
lain
·
Liabilitas kontinjensi (PSAK 57: Provisi,
liabilitas kontijensi, dan aset kontijensi) dan konsumen kontraktual yang belum
diakui
·
Pengungkapan informasi nonkeuangan,
contohnya tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (PSAK 60: Intrumen
Keuangan Pengungkapan).
g. Sumber
Ketidakpastian Estimasi
Estimasi mengungkapkan informasi yang
berguna untuk membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami pertimbangan
yang dibuat manajemen tentang masa depan dan tentang sumber lain ketidakpastian
estimasi. Sifat dan tingkat informasi yang disediakan bervariasi sesuai dengan
sifat asumsi dan kondisi lain. Contoh pengungkapan yang dibuat oleh entitas:
a) Sifat
asumsi atau ketidakpastian estimasi lain
b) Sensitivitas
jumlah tercatat terhadap metode, asumsi dan estimasi yang mendasari perhitungan
jumlah tercatat tersebut, termasuk alasan atas sensiivitas tersebut
c) Penyelesaian
yang diharapkan atas ketidakpastian dan rentang hasil yang mungkin selama
periode pelaporan berikutnya atas jumlah tercata aset dan liabilitas yang
terpengaruh
d) Penjelasan
tentang perubahan yang dilakukan terhadap asumsi sebelumnya yang terkait dengan
aset dan liabilitas tersebut, jika ketidakpastian tetap belum diselesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar